Sinopsis Oh! My Lady – Episode 1
Cerita dibuka oleh proyek terbaru Min Woo, dimana dia berlari menuju kekasihnya (yang ditayangkan dalam gerak lambat yang mengagumkan), musik mengalun dengan dramatis, rambut ditiup angin, keringat mengalir di wajahnya yang sedih. Semuanya tampak indah dan menyentuh… sampai Min Woo membuka mulutnya untuk membawakan dialognya.Aktingnya sangat datar, yang membuat sutradaranya meringis dan para staff mendesah – bahkan bintang pendukungnya tidak puas – namun Min Woo tetap tidak menyadari bahwa dia membawa masalah buat proyek itu dan tetap bersikap bangga. Yang paling parah, dia belum membaca naskahnya sama sekali. Dia mengatakan pada manajernya jika acara jumpa fans kemarin membuatnya sangat lelah, tapi dia yakin kalau dia bisa menyelesaikan syuting tanpa rintangan.
Ajaibnya, dia benar soal itu, karena saat syuting film-nya selesai, Min Woo menunjukkan kenapa dia begitu terkenal ketika dia mengagetkan kerumunan – dan co-star-nya- dengan sebuah ciuman. Ketika para penggemar yang kebanyakan anak sekolahan berteriak di belakang (dan memberikan hadiah kepada para kru), sang sutradara diingatkan bahwa bekerja dengan Min Woo ada keuntungannya, seperti ketenaran dan investasi luar negeri. Jadi apa pedulinya kalau dia tidak bisa akting? Semua punya pasang surutnya, kan?
Min Woo bahkan muncul di pagelaran busana-nya Andre Kim, dan tahu apa artinya, Andre Kim adalah kependekan dari dua hal: pakaian jelek dan bintang-bintang hot! Kita jadi tahu Min Woo adalah bintang yang sejajar dengan Daniel Henney dan Song Seung Heon, hanya Min Woo punya akting yang jelek. Secara menakjubkan pula, Min Woo menunjukkan kesan bahwa dia adalah orang yang penuh pemikiran – cerdas tapi itu berkat persiapan matang manajernya. Contohnya saja, dia mengatakan pada reporter kalau belakangan ini dia sedang membaca buku-nya Paulo Coehlo, dan berani bertaruh dia tidak tahu siapa yang sedang dia bicarakan. Manajernya ingin agar dia tampil dalam drama saeguk nantinya, tapi Min Woo menolaknya. Dia lebih memilih menyelinap bareng seorang teman wanitanya ketimbang memikirkan reputasinya. Padahal, 6 bulan yang lalu dia terlibat skandal ketika dia memukul seorang reporter dan mengambil kameranya.
Di sisi lain, Kae Hwa, atas bantuan dari temannya, mendekati bos-nya untuk meminta gajinya yang selama 7 bulan belum dibayar (jumlah semuanya 10.00 Won!). Namun, wanita itu menipunya dan Kae Hwa hanya bisa mendesah karena harus menemukan pekerjaan baru lagi. Dia mengambil pekerjaan sebagai pembantu melalui sebuah agen penyalur pembantu tapi, yang diperlukan Kae Hwa adalah sebuah pekerjaan kantor yang tetap. Dia dulunya adalah seorang reporter dari sebuah majalah yang sudah gulung tikar, tapi tidak punya pengalaman kerja yang cukup yang menjadi kendalanya. Kae Hwa akhirnya setuju untuk menerima pekerjaan sebagai pembantu dengan bayaran yang cukup bagus. Dia diminta untuk bekerja di sebuah apartmen.
Kae Hwa tidak langsung tahu bahwa tempatnya bekerja adalah apartemennya Min Woo, dan reaksi pertamanya terhadap foto Min Woo yang dipajang didinding adalah sedikti mengeluh. Tapi dia mengakui bahwa orang dalam foto itu cukup tampan. Min Woo tiba di apartemennya dan mendengar reaksi Kae Hwa itu dan puas sekali mendengarnya. Ketika Kae Hwa menyadari kedatangan seseorang dan memandang Min Woo, insting pertamanya menyangka kalau dia adalah pengacau. Dia memukul kepala Min Woo dengan penyedot debu! Meski Min Woo bukanlah tipe pria yang kejam. Dia memaafkan perbuatan Kae Hwa dan menyuruhnya pergi. Kae Hwa menawarinya segelas jus segar yang diakui Min Woo sangat enak.
Min Woo sadar kalau Kae Hwa yang menungguinya sangat mengganggu karena dia akan menonton film dan wanita itu tetap melempar pandangan padanya, seolah-olah sedang berpikir untuk meminta sesuatu padanya. Sungguh, kalau kau adalah Sung Min Woo yang hot, kau pasti secara otomatis beranggapan kalau wanita itu tertarik PADAMU. Min Woo mendesah, meraih sebuah pulpen dan selembar kertas lalu menandatanganinya. Sebenarnya, Kae Hwa tidak ingin minta tanda tangan, tapi dia bilang saja bahwa dia ingin minta tanda tangan. Kae Hwa juga menambahkan, “Aku bersungguh-sungguh, tolong berikan tanda tanganmu!” Meski tentu saja, hal itu untuk merendahkan sang artis.
Berikutnya, Kae Hwa benar-benar menunjukkan kalau dia sama sekali tidak terkesan pada Min Woo, yang tidak terbiasa pada orang-orang yang tidak terkesan padanya:
Kae Hwa: Apa kau kebetulan ramah pada Kim Myung Min?
Min Woo: Hah?
Kae Hwa: Kim Myung Min itu aktor besar. Tapi kelihatannya dia mungkin mengalami kesulitan di kehidupan nyata. Kau tahu bagaimana orang-orang yang serius pada pekerjaannya sendiri bisa membuat segalanya sulit bagi orang-orang di sekelilingnya. Kelihatannya dia tidak akan menjadi suami yang baik di rumah. Dia seperti apa?
Min Woo: Bagaimana aku tahu hal seperti itu?
Kae Hwa: Bahkan diantara para aktor, kalian selalu berkelompok, kan? Aktor serius dengan aktor serius, anak-anak yang senang berpesta dengan sesamanya. Kau kelihatannya mau berteman dengan aktor jenis mmomjang?!
Min Woo: Aku berteman dengan Kang Ho Hyung. Kau tahu Kang Ho Hyung, sang aktor serius?
Kae Hwa: Tapi kelihatannya seperti Song Kang Ho begitu baik hingga mau berteman dengan siapa saja.
Min Woo memberikan kaus pada Kae Hwa untuk disetrika dan memintanya untuk berhati-hati karena dia akan memakainya malam ini. Kae Hwa segera bekerja, namun kemudian diganggu oleh telpon putus asa dari putrinya (dan membakar kaus Min Woo). Min Ji melaporkan bahwa barang-barang mereka sekarang tergeletak dijalanan – mereka telah diusir dari rumah mereka. Kae Hwa bergegas, memberitahu Min Woo bahwa dia ada urusan darurat dan untuk itu dia tidak perlu membayarnya untuk hari ini. Dia segera berlari pulang dan memohon pada pemilik rumahnya, tapi dia sudah berbulan-bulan tidak membayar sewa dan pemilik rumahnya sudah habis kesabaran.
Karena tidak punya tempat tinggal, Kae Hwa membawa Min Ji ke sauna dimana mereka bisa mandi dan menginap. Kae Hwa harus membuat beberapa keputusan yang sulit, dan mengatakan pada Min Ji dengan lembut bahwa dia sedang menabung untuk membelikannya piano, tapi Min Ji sekarang masih terlalu kecil. Bagaimana kalau Min Ji tinggal dengan ayahnya sampai ibunya punya cukup uang? Ini adalah keputusan yang berat, tapi satu-satunya yang Kae Hwa rasa baik untuk putrinya dalam jangka waktu panjang. Mantan suami Kae Hwa melawan pada awalnya – dia pengantin baru – tapi akhirnya dia mau melakukannya. Kae Hwa membelikan putrinya sebuah handphone, jadi mereka masih bisa berhubungan, dan menjamin Min Ji bahwa dia tidak mengabaikannya. Itu hanya untuk waktu singkat. Kae Hwa kemudia pindah ke gosiwon, semacam tempat kost.
Sementara itu, Min Woo bersenang-senang dalam sebuah acara jumpa fans. Pria itu jelas tahu bagaimana mempermainkan kerumunan penggemarnya, dan para gadis itu meneriakkan cinta mereka padanya. Ketika kerumunan berteriak-teriak meminta Min Woo untuk menunjukkan ototnya, dia berhenti sejenak – sebab kausnya terbakar karena ulah Kae Hwa. Dengan beberapa gerak cepat, Min Woo berhasil menunjukkan otot-otot perutnya tanpa memperlihatkan kausnya yang terbakar. Setelahnya, Min Woo berpaling ke seorang reporter yang gigih, yang telah menghembuskan kabar hubungan romantis Min Woo dengan bintang lainnya. Manajer Min Woo selalu memperingatkannya untuk bersikap tenang menghadapi hal seperti ini agar tidak tumbuh menjadi skandal.
Beralih ke The Show Company. Perusahaan kecil yang dijalankan oleh Yoo Shi Joo, yang sedang mempersiapkan sebuah acara musical bertajuk “All That Love”. Teater menentang ide tersebut, dengan mengatakan bahwa produksi itu tidak akan mampu mendapatkan dana yang diperlukan. Tapi, Shi Joon dengan penuh percaya diri bilang bahwa acara itu akan berjalan.
Kepercayaan dirinya hanya untuk tontonan saja, sebab ketika dia mendiskusikan segala sesuatunya dengan pegawainya, Jae Hee dan Jin Ho, bisa dilihat kalau proyek itu sedang goyah. Jae Hee mengatakan bahwa mereka perlu nama besar untuk mengangkat proyek tersebut – seseorang yang setingkat dengan Sung Min Woo, misalnya. Betul, kalau pria itu tidak bisa berakting, tapi namanya saja akan mendatangkan banyak penyokong dana. Jadi untuk presentasi dengan para penyokong dana, mereka menambahkan nama Sung Min Woo ke daftar mereka, berharap bahwa hal itu akan membantu mereka terlihat keren dalam acara musikal itu. Sayangnya, para penyokong dana melihat gertakan mereka dan menebak kalau mereka hanya memanfaatkan nama Sung Min Woo saja. Jika mereka benar-benar mendapatkan Min Woo, dia pasti mau membantu pendanaan acara musik itu, nantinya. Shi Joon yang ikut bermain dalam gertakan itu, menerima tantangannya. Sementara itu, Jae Hee dan Jin Ho takut kalau dia tidak bisa melakukannya, perusahaan mereka akan bangkrut.
Kae Hwa telah mengirimkan lamaran untuk sebuah wawancara pekerjaan, dengan sedikit kesuksesan. Jadi ketika dia menerima telepon dari perusahaan penyalur pembantu, dia menerima kesempatan tersebut. Dan saat dia tiba lebih awal untuk mempraktekkan jawaban wawancaranya di loteng, dia tidak memperhatikan kalau Shi Joon menguping. Mungkin sedikit memalukan baginya untuk menyaksikan sesi latihan Kae Hwa, tapi di atas sana, rasa ingin tahu Shi Joon berubah menjadi kejengkelan, dan sepertinya dia ingin langsung menolak lamaran Kae Hwa.
Jae Hee dan Jin Ho sadar kalau Kae Hwa adalah seorang ajumma, dan menyadari bahwa ada sesuatu yang salah – lowongan pekerjaan itu dikirim ke agen yang salah. Mereka menolak Kae Hwa, namun dia tetap bertahan dan meminta sebuah kesempatan untuk menjadi pegawai di perusahaan itu.
Jae Hee bertanya dengan tajam: “Lalu, apa kau bisa membawakan Sung Min Woo pada kami?” Sebab, yang mereka perlukan sekarang adalah Min Woo. Tidak mengerti permasalahannya, Kae Hwa mengejek pilihan mereka, mengatakan bahwa Min Woo tidak terlalu bagus – dari pengalaman pribadinya, pria itu tidak bagus dilihat dari dekat, dengan tambahan dia sangat tidak matang. Para pegawai The Show Company saling bertukar pandang – Kae Hwa membicarakan Min Woo seolah-olah dia mengenal pria itu. Apakah benar begitu? Kae Hwa membenarkan hal tersebut dan menjadi bertambah gembira saat Shi Joon mengatakan padanya bahwa jika dia bisa membawakan Min Woo untuk mereka, dia akan menjadikannya pegawai tetap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar